Showing 10–18 of 18 results
-

Pendidikan merupakan hak yang harus diberikan kepada setiap anak. Anak usia dini mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat luar biasa. Penting bagi orang tua mengarahkan pendidikan anak dengan tepat, terutama pendidikan agama. Fun Learning menjadi salah satu pendekatan yang efektif untuk pendidikan anak.
Kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan dengan berbagai metode dan media. Kreativitas pembelajaran menyesuaikan dengan karakter dan dunia anak usia dini. Tentunya dengan kesenangan dan kegembiraan. Jika anak tidak senang, pasti mereka tidak memperhatikan dan berakibat akan jenuh dan masa bodoh terhadap materi yang diajarkan. Di dalam buku ini pembaca akan menemukan bagaimana mengimplementasikan pembelajaran pendidikan agama Islam melalui pendekatan fun learning dan kaitannya dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa. Untuk pembahasan selanjutnya, selamat membaca dan semoga bermanfaat!
-

Buku ini berisi tentang panduan praktis pendidik dalam membentuk karakter anak didik yang berkualitas dari segi religius. Di dalamnya akan dibahas tentang unsur-unsur kurikulum pendidikan. Pertama, tujuan pendidikan yaitu mengajarkan atau menanamkan karakter religius kepada murid didasari dengan ilmu agama. Menjadikan Allah sebagai satu-satunya yang berhak dan wajib untuk disembah, itu merupakan dari ciri-ciri ilmu yang bermanfaat.
-

Buku ini membahas tentang bagaimana peran Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dalam penanaman pendidikan karakter mandiri dan tanggung jawab di era new normal. Pertama, implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Pelaksanaan program diawali oleh guru-guru melaksanakan dan mengembangkan kurikulum, sedangkan peserta didik yang dalam pembelajaran didampingi orang tua selama di rumah. Kedua, efektifitas Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dalam penanaman karakter mandiri dan tanggung jawab melalui keteladanan, pembiasaan, serta motivasi dan dikemas dalam kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.
-

Buku ini menjelaskan tentang peran kecerdasan adversitas dan kemandirian mahasiswi melalui kegiatan ubudiah. Penulis menjelaskan bahwa peran kecerdasan adversitas dan kemandirian melalui kegiatan ubudiyah memiliki pengaruh penting terhadap mahasiswi di Pesantren Takhassus “IIQ” Jakarta.
Kecerdasan adversitas melalui kegiatan ubudiah berperan mengembalikan semangat mahasiswi berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang telah dimilikinya dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, memperkuat mental dalam menghadapi kesulitan, mengajarkan untuk bersabar, tawakkal dan ikhlas atas segala kesulitan, serta permasalahan dalam melaksanakan kewajibannya.
Sedangkan kemandirian, memiliki pengaruh terhadap kemampuan mahasiswi dalam meningkatkan kedisiplinan, menumbuhkan kepercayaan dan kemampuan dirinya, meningkatkan rasa bertanggung jawab atas dirinya dan tugasnya untuk mengikuti kegiatan ubudiah, membantu mengontrol dirinya, serta memberikan pelajaran agar tidak bergantung kepada orang lain.
-

Islam menegaskan kesetaraan pasangan suami isteri dalam relasi seksual dengan ungkapan “pakaian” bagi keduanya, “hunna libâsun lakum wa antum libâsun lahunn. Pakaian tidak hanya menutupi rasa malu manusia, tetapi juga menjaga kehormatannya dan melindungi dari segala hal-hal yang buruk, termasuk perselingkuhan dan perzinahan akibat tidak terpenuhi kebutuhan seksualnya.
Adapun ketimpangan relasi seksual selama ini membudaya di masyarakat karena terjadi salah faham terhadap ajaran agama. Interpretasi teks Al-Qur’an atau hadis yang bias gender seringkali dijadikan argumen keabsahan tindakan yang tidak jarang sangat merugikan perempuan (isteri). Di dalam buku ini akan menjelaskan bahwa Islam juga melindungi kehormatan manusia secara umum dan secara khusus. Melindungi hak hidup dan hak seksual perempuan dengan larangan zina. Semoga buku ini bermanfaat, selamat membaca!
-

Buku ini terdiri dari lima (5) bagian. Bagian pertama adalah Iftitah, berisi pendahuluan, yang mengulas konteks atau latar belakang lahirnya buku, maksud dan tujuan, serta target sasaran buku. Bagian kedua, mengulas terkait “adab terhadap al-Qur’an”; mulai dari pengertian, pentingnya adab, adab menyentuh dan membawa al-Qur’an, adab membaca al-Qur’an, serta adab menaruh dan meletakkan al-Qur’an. Bagian ketiga, berisi tentang “sanad guru ngaji”; yang akan disajikan pembahasan mengenai definisi sanad, pentingnya sanad, sejarah lahirnya lembaga pendidikan beserta guru ngaji al-Qur’an, hingga kisah dan tips para guru ngaji dalam belajar dan menghafal al-Qur’an. Bab keempat, berisi tentang “kidung pelestarian al-Qur’an”; yang menghadirkan dimensi kearifan lokal terkait tradisi masyarakat dan menghidupkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari (living Qur’an). Pada bagian inilah diangkat kembali berbagai praktik pelestarian al-Qur’an di tengah masyarakat. Seperti penyampaian pesan penting al-Qur’an melalui pujian, atau kidung, atau syair-syair lokal. Bagian kelima, sebagai bagian akhir dari buku ini berisi tentang pengalaman dan praktik belajar al-Qur’an di daerah tertentu. Sebagai sebuah contoh refeleksi terkait rasa dan suasana belajar al-Qur’an.
-

Rp 70.000
Kasus bullying di sekolah menjadi perhatian serius. Berbagai bentuk bullying mulai dari verbal hingga seksual, marak terjadi di kalangan siswa. Sekolah telah mencoba berbagai pendekatan untuk mengatasi masalah ini. Namun, belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Buku ini akan membahas Solusi dengan menggunakan metode Behavior. Yang terdiri dari empat tahap. Tahap pertama, penilaian terhadap perilaku bullying yang terjadi. Tahap kedua, penentuan tujuan yang ingin dicapai dalam penanganan kasus ini. Tahap ketiga, penerapan teknik-teknik tertentu, seperti latihan asertif dan modeling. Tahap terakhir, evaluasi untuk melihat sejauh mana keberhasilan metode ini dalam mengatasi masalah bullying. Pembahasan lebih informatif, milikilah buku ini. Dan selamat membaca!
-

Buku ini membahas tentang efektivitas gamifikasi melalui media Baamboozle dan pola komunikasi guru terhadap siswa. Termasuk bagaimana strategi seorang guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hadirnya buku ini, terinspirasi dari sebuah jurnal yang ditulis oleh Alif Achadah, “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam” yang disimpulkan oleh penulis, bahwa seorang guru harus mempunyai strategi yang ideal untuk dapat mengajar di dalam kelas sesuai dengan kondisi yang biasanya berbeda pada tiap-tiap jenjangnya. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa-siswi yang ada di lembaga pendidikan yang diajarnya.
Pola komunikasi yang digunakan terdapat tiga pola, yaitu pola komunikasi satu arah, dua arah, dan multi arah yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Begitupun manfaat menggunakan media Baamboozle, bisa dinilai efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, terbukti dengan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, kelas terlihat aktif dan interaktif, dan indikator lain yang menunjukkan siswa semangat dalam mengikuti seluruh kegiatan belajar mengajar. Semoga buku ini bermanfaat, selamat membaca!
-

Buku ini membahas strategi pembelajaran agama Islam dengan pendekatan Coaching. Implementasi karakter kepemimpinan dan tanggung jawab di keseharian peserta didik serta problematika dari implementasi pembelajaran melalui pendekatan coaching. Di dalam buku ini, pembaca akan menemukan beberapa metode untuk memetakan pembelajaran, yaitu:
1) Konsep Pembelajaran Coaching berpedoman pada Qur’an dan Hadits. Konsep Coaching ini bertujuan memberikan pembinaan aqliyah, ruhani dan jasmani agar peserta didik bisa menyadari bahwa mereka mempunyai fungsi, peran dan tugas yang telah Allah bebankan kepada mereka. Dengan menjalankan amanah yang dititipkan diharapkan peserta didik dapat meraih hidup sukses baik di dunia dan akhirat.
2) Implementasi karakter kepemimpinan dan 3) Tanggung jawab anak didik terlihat dari kesungguhan dalam menjalankan kebijakan sekolah, organisasi dan tugas-tugas yang telah ditetapkan oleh sekolah dengan baik tanpa adanya paksaan. 4) Adapun problematika dari implementasi pembelajaran Agama Islam dengan pendekatan coaching adalah; dibutuhkan kesabaran dalam membina santri dikarenakan yang dibina adalah kesadaran dalam mengerjakan segala bentuk kebijakan sekolah. Dibutuhkannya pembelajaran dan pembinaan terus menerus. Untuk lebih informatif, selamat membaca dan semoga bermanfaat!