Showing 19–27 of 35 results
-

Rp 100.000
Buku ini mengajak pembaca mendalami salah satu fondasi iman, yaitu mengenal Asmaul Husna—nama-nama Allah yang mulia. Berlandaskan tiga pilar utama tauhid, yaitu Tauhid Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa Sifat, buku ini menguraikan bagaimana mengenal sifat-sifat Allah tidak hanya sebagai penguat iman, tetapi juga sebagai jalan untuk mencintai dan mendekatkan diri kepada-Nya.Setiap bab dalam buku ini mengupas makna dari masing-masing Asmaul Husna, menyajikan penjelasan dari Al-Qur’an dan Hadis, serta mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Dari nama Allah yang Maha Pengasih hingga yang Maha Bijaksana, pembaca diajak untuk memahami setiap aspek kebesaran Allah, bagaimana nama-nama tersebut menguatkan jiwa, serta memupuk kesadaran bahwa semua tindakan ibadah dan doa kita adalah wujud kepasrahan dan penghambaan kepada-Nya.
-

Buku ini menyajikan tafsir tematik dalam kata “khauf” terhadap perilaku cemas perspektif scientific qur`anic. Dituliskan dalam bentuk redaksi ayat beserta terjemahannya serta dilengkapi dengan pendapat mufassir dengan konsepsi dinamika trait-state anxiety.
Konsep ini dianggap mampu menjadi sarana muhasabah diri bagi individu muslim untuk menghadapi kecenderungan kecemasan dalam situasi tertentu sehingga mengakibatkan adanya kecemasan yang adaktif dan maladaktif jika dilihat dari segi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat, selamat membaca!
-

Metodologi penulisan buku “Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur’an Metode Maisura Menuju Muara Ilmu Tajwid Terpadu dan Komprehensif” dituangkan dengan praktis, yang mengacu pada 3 (tiga) pilar utama, yaitu: Teori yang berpijak pada referensi mu’tabar berikut teks & terjemahannya, Praktik yang integratif antara Talaqqiy & Musyafahah, serta Informatif terhadap mushaf terbitan Indonesia & Timur Tengah sehingga dapat dikatakan bahwa buku ini sebagai terobosan baru, pertama & satu-satunya di Indonesia. Selain itu juga sangat bagus untuk buku panduan guru Al-Qur’an, pengajar Ilmu Tajwid, Qari’/Qari’ah, Hafizh/Hafizhah, Mufassir/Mufassirah, Dewan Hakim MTQ/STQ Bidang Tajwid atau Bidang Fashahah, dan para pecinta Al-Qur’an yang ingin meningkatkan kualitas di dalam membaca Al-Qur’an hingga ber-Tajwid dan mencapai kualitas tartil optimal-mengingat bab & materi pembahasan di dalamnya sangat lengkap dan bernuansa baru.
-

Buku dengan judul “PRESKRIPSI KAJIAN QIRA’AT AL-QUR’AN” ini menyajikan informasi tentang pengajaran salah satu bagian dari Ilmu Al-Qur’an, yakni Ilmu Qira’at. Panduan ini dapat memberikan gambaran kepada para pengajar Ilmu Qira’at terkait parameter atau kompetensi pemahaman pelajar dalam memahami Ilmu Qira’at.
-

Al-Quran merupakan kalam Allah SWT yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Jibril AS. Al-Qur’an diturunkan dalam bentuk bahasa Arab, sebab masyarakat yang dihadapi pada masa itu adalah masyarakat Arab. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat menceritakan hal-hal yang samar dan abstrak. Manusia tidak mampu mencernanya jika hanya mengandalkan akal saja.
Maka diperlukan penafsiran dari Rasulullah saw, sahabat, tabiin dan ulama untuk memahami makna-makna Al-Quran dengan lebih sempurna dan tepat dan dapat mengambil dan mengeluarkan hukum yang terkandung di dalamnya. Buku ini akan membantu pembaca lebih mudah dalam memahami apa saja yang harus dipelajari dalam memahami kandungan Al-Qur’an.
-

Buku ini terdiri dari lima (5) bagian. Bagian pertama adalah Iftitah, berisi pendahuluan, yang mengulas konteks atau latar belakang lahirnya buku, maksud dan tujuan, serta target sasaran buku. Bagian kedua, mengulas terkait “adab terhadap al-Qur’an”; mulai dari pengertian, pentingnya adab, adab menyentuh dan membawa al-Qur’an, adab membaca al-Qur’an, serta adab menaruh dan meletakkan al-Qur’an. Bagian ketiga, berisi tentang “sanad guru ngaji”; yang akan disajikan pembahasan mengenai definisi sanad, pentingnya sanad, sejarah lahirnya lembaga pendidikan beserta guru ngaji al-Qur’an, hingga kisah dan tips para guru ngaji dalam belajar dan menghafal al-Qur’an. Bab keempat, berisi tentang “kidung pelestarian al-Qur’an”; yang menghadirkan dimensi kearifan lokal terkait tradisi masyarakat dan menghidupkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari (living Qur’an). Pada bagian inilah diangkat kembali berbagai praktik pelestarian al-Qur’an di tengah masyarakat. Seperti penyampaian pesan penting al-Qur’an melalui pujian, atau kidung, atau syair-syair lokal. Bagian kelima, sebagai bagian akhir dari buku ini berisi tentang pengalaman dan praktik belajar al-Qur’an di daerah tertentu. Sebagai sebuah contoh refeleksi terkait rasa dan suasana belajar al-Qur’an.
-

Tafsir merupakan usaha manusia untuk memahami maksud kandungan Al-Qur’an dengan cara menggali makna, maksud dan isyarat yang dikandungnya lewat berbagai corak atau pendekatan. Salah satu corak atau pendekatan penafsiran adalah corak ilmiy atau dikenal dengan nama Tafsir Ilmiy. Dalam sejarah penafsiran, mufasir klasik seringkali membatasi penafsiran ayat-ayat kauniyah sebab penafsiran tersebut belum menemukan pijakan akibat belum terungkapnya fenomena-fenomena alam yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut.
Adanya kemajuan ilmu dan teknologi memungkinkan terungkapnya isyarat Al-Qur’an pada ayat-ayat kauniyah hingga akhirnya melahirkan sebuah pendekatan penafsiran yaitu Tafsir Ilmiy. Adapun cakupan pembahasan dalam kajian Tafsir Ilmiy adalah ayat-ayat yang berbicara tentang seluruh ciptaan Allah SWT. Di alam semesta, baik yang berbentuk kecil (makrosmos). Sehingga dalam pembahasan buku ini , akan ditemukan tema-tema seperti penciptaan Bumi, penciptaan luar angkasa, Matahari, Bulan, Bintang dan Planet sampai pada pembahasan senyawa air dan atom. Terungkapnya berbagai fakta ilmiah seiring berkembangnya teknologi modern saat ini telah membuka dimensi lain dari mukjizat Al-Qur’an yaitu mukjizat ilmiyah.
-
Sale!

Rp 100.000 Rp 70.000
Pandangan mufassirin tentang kehalalan pangan membukakan wawasan sangat luas tentang Maqāşid di balik pangan halal antara lain agar manusia mengenal Allah SWT dan mentaati hukumNya serta mau belajar pada sejarah bagaimana akibat yang ditimpakan karena mereka memperlakukan pangan sebagai media kemusyrikan. Meskipun para ulama mufassirin tidak banyak menyinggung tentang keţayyiban pangan, akan tetapi konsep pangan halal mendorong para ahli pangan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pangan, obat dan kosmetika yang halal dan sehat. Maqāşid penghalalan makanan juga mewujudkan kemaslahatan pangan bagi masyarakat Indonesia yang telah menjadikan pangan, obat dan kosmetika halal sebagai hukum yang hidup (living law).
Buku ini menggali Maqāşid ayat-ayat makanan halal dengan pendekatan tafsir berbasis maslahah dan bagaimana implementasinya dalam Fatwa MUI. Isu pangan halal selalu aktual karena memiliki korelasi yang signifikan dengan berbagai aspek kehidupan manusia di antaranya aspek agama, ilmu pengetahuan, kesehatan, kecantikan, keamanan pangan dan teknologi.
Fatwa MUI tentang pangan halal telah sesuai dengan Maqāşid Al-Qur`an baik Maqāşid `Ammah atau Khaşşah, karena sejauh ini belum pernah ditemukan Fatwa halal MUI yang bertentangan dengan Maqāşid Al-Qur`an. Hal ini terbukti dengan fatwa-fatwa produk halal yang dikeluarkan MUI benar-benar terbebas dari titik kritis keharaman. Bahkan Fatwa Halal MUI telah menjadi salah satu rujukan fatwa halal oleh 45 lembaga sertifikasi halal dari 26 negara yang tersebar di setiap benua.
-
