DIREKTIF TALAQQI QIRA’AT DI INDONESIA DAN SURIAH

Buku ini menyuguhkan kajian komparatif yang mendalam mengenai praktik talaqqi dalam ilmu qira’at Al-Qur’an di dua wilayah dengan tradisi keislaman yang khas: Indonesia dan Suriah. Talaqqi, sebagai metode pembelajaran langsung dari guru kepada murid dengan rantai transmisi (sanad) yang tersambung hingga Rasulullah SAW, merupakan pilar penting dalam menjaga keaslian bacaan Al-Qur’an. Namun, penerapannya memiliki corak dan pendekatan yang berbeda, seiring dengan konteks budaya, sejarah, dan sistem pendidikan masing-masing negara.

Melalui literatur otoritatif, buku ini menyoroti direktif atau arahan metodologis yang melandasi praktik talaqqi di kedua negara—mulai dari struktur kelembagaan, kualifikasi guru, standar hafalan dan bacaan, hingga sistem pengesahan sanad. Dengan pendekatan interdisipliner, pembahasan dalam buku ini tidak hanya deskriptif, tetapi juga analitis, mengungkap kekuatan dan tantangan dari masing-masing model.

Karya ini menjadi kontribusi penting dalam khazanah studi qira’at dan pendidikan Al-Qur’an. Ia tidak hanya menawarkan wawasan perbandingan, tetapi juga mendorong pembaca untuk merefleksikan urgensi pelestarian metode talaqqi di tengah perubahan zaman. Sangat relevan bagi akademisi, praktisi pendidikan Islam, serta siapa saja yang peduli pada transmisi ilmu-ilmu Al-Qur’an secara otentik dan berkelanjutan.