Showing 28–36 of 68 results
-

Rp 15.000
Abjadi adalah akronim dari Ayo Belajar Al-Qur`an di IIQ. Metode ini dirancang khusus untuk pemula, yakni siapa saja yang masih belum mengenal huruf-huruf Al-Qur’an, khususnya bagi anak-anak tingkat PAUD. Jumlah huruf Arab yang kemudian menjadi bahasa Al-Qur`an adalah 28 huruf. Tertib atau urutannya ada tiga: (1) tertib Abjadi, (2) tertib Hijai, dan (3) tertib Makhariji. Tiga urutan huruf Arab inilah yang kemudian menjadi basis pengembangan Metode Abjadi untuk bisa diterapkan dalam bacaan huruf berharakat, bersukun, bertasydid, kata, sampai kalimat.
Mengingat metode ini untuk pemula maka pembahasan tajwid tidak dimunculkan dalam bentuk teori, tetapi diberikan dalam contoh yang diulang-ulang dan berurutan dari yang paling mudah. Guru memberikan contoh bacaan yang tepat sesuai teori-teori ilmu tajwid dan hasil talaqqi-musyafahah dari guru yang riwayat bacaannya bersambung sampai Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam.
Buku ini dibuat menjadi 5 jilid yang masing-masing jilid berisi 40-50 halaman. Desain sampul dibuat sedekat mungkin dengan dunia kanak-kanak dengan perpaduan gambar bintang, pelangi, dan pancaran cahaya yang cerah. Pembeda setiap jilidnya, selain terdapat tulisan jili 1 s.d. 5 juga terletak pada variasi warna langit: warna pagi untuk jilid 1, siang untuk jilid 2, sore untuk jilid 3, senja untuk jilid 4, dan warna malam untuk jilid lima.
Di dalam gambar, simbol, dan warna-warna pada sampul terkandung doa agar para pelajar Al-Qur`an dimudahkan dalam belajar dan terus mau belajar sampai mampu menjalankan dan mengamalkan kandungannya. Demikian prakata singkat ini kami buat. Semoga harapan kita para orang tua dan para guru—agar generasi penerus bangsa ini adalah ahli agama dan ahli Al-Qur`an—menjadi kenyataan dan dikabulkan oleh Allah Subhânahu wa Ta‘âlâ. Amin.
-

Rp 15.000
Abjadi adalah akronim dari Ayo Belajar Al-Qur`an di IIQ. Metode ini dirancang khusus untuk pemula, yakni siapa saja yang masih belum mengenal huruf-huruf Al-Qur’an, khususnya bagi anak-anak tingkat PAUD. Jumlah huruf Arab yang kemudian menjadi bahasa Al-Qur`an adalah 28 huruf. Tertib atau urutannya ada tiga: (1) tertib Abjadi, (2) tertib Hijai, dan (3) tertib Makhariji. Tiga urutan huruf Arab inilah yang kemudian menjadi basis pengembangan Metode Abjadi untuk bisa diterapkan dalam bacaan huruf berharakat, bersukun, bertasydid, kata, sampai kalimat.
Mengingat metode ini untuk pemula maka pembahasan tajwid tidak dimunculkan dalam bentuk teori, tetapi diberikan dalam contoh yang diulang-ulang dan berurutan dari yang paling mudah. Guru memberikan contoh bacaan yang tepat sesuai teori-teori ilmu tajwid dan hasil talaqqi-musyafahah dari guru yang riwayat bacaannya bersambung sampai Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam.
Buku ini dibuat menjadi 5 jilid yang masing-masing jilid berisi 40-50 halaman. Desain sampul dibuat sedekat mungkin dengan dunia kanak-kanak dengan perpaduan gambar bintang, pelangi, dan pancaran cahaya yang cerah. Pembeda setiap jilidnya, selain terdapat tulisan jili 1 s.d. 5 juga terletak pada variasi warna langit: warna pagi untuk jilid 1, siang untuk jilid 2, sore untuk jilid 3, senja untuk jilid 4, dan warna malam untuk jilid lima.
Di dalam gambar, simbol, dan warna-warna pada sampul terkandung doa agar para pelajar Al-Qur`an dimudahkan dalam belajar dan terus mau belajar sampai mampu menjalankan dan mengamalkan kandungannya. Demikian prakata singkat ini kami buat. Semoga harapan kita para orang tua dan para guru—agar generasi penerus bangsa ini adalah ahli agama dan ahli Al-Qur`an—menjadi kenyataan dan dikabulkan oleh Allah Subhânahu wa Ta‘âlâ. Amin.
-
Sale!

Rp 65.000 Rp 50.000
Dalam menafsirkan Al-Qur’an, seorang mufasir kerap tersandera oleh pra-pemahaman dan latar belakang keilmuan serta ideologinya. Akibatnya, ia tidak mampu “membunyikan” Al-Qur’an secara objektif. Ketika objektivitas penafsiran tergadaikan, hasil penafsirannya akan jauh panggang dari api. Al-Qur’an tidak lagi dapat “berbicara” tentang dirinya, tapi justru semakin menjauh dari pesan-pesan universalnya.
Keadaan itu kian memprihatinkan ketika di dalam kitab-kitab tafsir ditemukan sejumlah sumber data penafsiran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, semacam riwayat isra’iliyat, hadis palsu, dan pendapat para pendahulu yang tak jelas asal-usulnya. Inilah yang dikenal dengan ad-dakhîl fi at-tafsîr (infiltrasi penafsiran).
Secara sederhana, ad-dakhîl dapat dipahami sebagai sebuah data yang tidak ada sangkut pautnya dengan tafsir Al-Qur’an, hanya saja dimasukkan—secara sengaja atau tidak—ke dalam kitab tafsir sehingga bagi pembaca (terutama awam) data tersebut dianggap sebagai bagian dari tafsir Al-Qur’an, padahal sejatinya tidak.
Lalu bagaimana cara mengetahui adanya ad-dakhîl dalam tafsir yang kita baca? Apa saja yang bisa dikategorikan ad-dakhîl dalam tafsir?
Buku ini hadir untuk menjawabnya dengan merujuk pada kitab ad-Dakhîl fi Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm karya ilmuwan Al-Qur’an Abd al-Wahhâb Fâyed (1936–1999).
-

Hadirnya buku ini untuk menginformasikan kepada para pengajar/guru dalam memotivasi belajar siswa, yaitu dengan metode Numbered Heads Together (NHT). Metode pembelajaran yang efektif digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.
Metode ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, kerja sama antar siswa, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Buku ini akan mengarahkan pembaca beberapa tahapan-tahapannya. Mulai dari perencanaan, pelaksanaannya, dan bagaimana mengevaluasinya. Untuk mengetahui lebih lanjut, milikilah buku ini. Semoga bermanfaat, dan selamat membaca!
-

Buku ini berisi tentang efektifitas belajar siswa di era milenial. Seperti yang kita ketahui, penggunaan gadget sangat digandrungi oleh anak zaman sekarang. Apakah masih terlintas pada mereka untuk belajar? Dapatkah mereka membagi waktu antara belajar dan bermain melalui gadget mereka?
Di dalam buku ini akan dibahas bagaimana motivasi belajar siswa di tengah-tengah kemudahan internet. Demi tetap melestarikan karakter yang unggul. Menumbuhkan ketekunan belajar, dorongan belajar, minat belajar, rasa ulet belajar, harapan dan cita-cita masa depan. Buku ini juga akan membantu guru dalam memotivasi terkait keteguhan prinsip, menuntaskan permasalahan orang lain, menumbuhkan kegiatan belajar yang menarik, dan mandiri. Semoga bermanfaat, selamat membaca!
-

Rp 100.000
Buku ini mengajak pembaca mendalami salah satu fondasi iman, yaitu mengenal Asmaul Husna—nama-nama Allah yang mulia. Berlandaskan tiga pilar utama tauhid, yaitu Tauhid Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa Sifat, buku ini menguraikan bagaimana mengenal sifat-sifat Allah tidak hanya sebagai penguat iman, tetapi juga sebagai jalan untuk mencintai dan mendekatkan diri kepada-Nya.Setiap bab dalam buku ini mengupas makna dari masing-masing Asmaul Husna, menyajikan penjelasan dari Al-Qur’an dan Hadis, serta mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Dari nama Allah yang Maha Pengasih hingga yang Maha Bijaksana, pembaca diajak untuk memahami setiap aspek kebesaran Allah, bagaimana nama-nama tersebut menguatkan jiwa, serta memupuk kesadaran bahwa semua tindakan ibadah dan doa kita adalah wujud kepasrahan dan penghambaan kepada-Nya.
-
Sale!

Rp 50.000 Rp 42.000
Al-Qur’an adalah magnet dari segala magnet. Magnet spiritualitas bagi kaum agamawan, magnet ilmu pengetahuan bagi ilmuwan, magnet seni sastra bagi sastrawan, magnet sejarah bagi sejarawan, magnet etika dan akhlak bagi ahli pendidikan. Semua ahli berdecak kagum akan kehebatan Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an adalah Kalamullah, sumber segala dari segala sumber.
* * *
Kekuatan Al-Qur’an itu terletak pada kebenaran dan kebaikannya yang mutlak (al-Haqq wa al-Khair). Percayalah, jika seseorang berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an melalui pemahaman yang benar dia akan disegani oleh masyarakat, dicintai oleh Allah dan seluruh penduduk langit. Selamat di dunia dan akhirat.
-

Pendidikan merupakan hak yang harus diberikan kepada setiap anak. Anak usia dini mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat luar biasa. Penting bagi orang tua mengarahkan pendidikan anak dengan tepat, terutama pendidikan agama. Fun Learning menjadi salah satu pendekatan yang efektif untuk pendidikan anak.
Kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan dengan berbagai metode dan media. Kreativitas pembelajaran menyesuaikan dengan karakter dan dunia anak usia dini. Tentunya dengan kesenangan dan kegembiraan. Jika anak tidak senang, pasti mereka tidak memperhatikan dan berakibat akan jenuh dan masa bodoh terhadap materi yang diajarkan. Di dalam buku ini pembaca akan menemukan bagaimana mengimplementasikan pembelajaran pendidikan agama Islam melalui pendekatan fun learning dan kaitannya dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa. Untuk pembahasan selanjutnya, selamat membaca dan semoga bermanfaat!
-

Buku ini berisi tentang panduan praktis pendidik dalam membentuk karakter anak didik yang berkualitas dari segi religius. Di dalamnya akan dibahas tentang unsur-unsur kurikulum pendidikan. Pertama, tujuan pendidikan yaitu mengajarkan atau menanamkan karakter religius kepada murid didasari dengan ilmu agama. Menjadikan Allah sebagai satu-satunya yang berhak dan wajib untuk disembah, itu merupakan dari ciri-ciri ilmu yang bermanfaat.