Showing all 7 results

  • KISAH-KISAH KALIGRAFI

    Inilah catatan perjalanan selama tiga tahun Sang Maestro Kaligrafi Indonesia yang sarat dengan pelajaran. Tulisan santai sekaligus kaya inspirasi ini dibuat saat istirahat di tepi sungai, di sela-sela acara, bakda subuh, siang, sore atau tengah malam dan lintas tempat—dari Jakarta serta berbagai penjuru Nusantara dan Asia hingga Makkah dan Madinah.

    Meski diselingi pelajaran detail dan wawasan historis kaligrafi, buku ini—tutur penulis—bukan artikel ilmiah, melainkan “guyonan sambil berpikir” dan “pemikiran campur guyon”. Tujuannya adalah mengajak kawula muda untuk rame-rame senang, ya senang belajar kaligrafi. “Di mana-mana hatiku senang” menulis dan melukis kaligrafi. Biar kita bisa ketawa membaca cerita sambil berkarya. Kreatif bin rekreatif itu tak hanya menyenangkan, tapi juga mendorong hobi jadi profesi yang profesional.

    Selamat menikmati kisah-kisah unik, asyik, dan memantik Anda untuk berkreasi sekaligus memetik pelajaran hidup sehari-hari. Sebuah seni untuk memperindah lukisan dan kehidupan.

  • Sale!

    Metode Kritik ad-Dakhîl fit-Tafsîr

    Rp 50.000

    Dalam menafsirkan Al-Qur’an, seorang mufasir kerap tersandera oleh pra-pemahaman dan latar belakang keilmuan serta ideologinya. Akibatnya, ia tidak mampu “membunyikan” Al-Qur’an secara objektif. Ketika objektivitas penafsiran tergadaikan, hasil penafsirannya akan jauh panggang dari api. Al-Qur’an tidak lagi dapat “berbicara” tentang dirinya, tapi justru semakin menjauh dari pesan-pesan universalnya.

    Keadaan itu kian memprihatinkan ketika di dalam kitab-kitab tafsir ditemukan sejumlah sumber data penafsiran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, semacam riwayat isra’iliyat, hadis palsu, dan pendapat para pendahulu yang tak jelas asal-usulnya. Inilah yang dikenal dengan ad-dakhîl fi at-tafsîr (infiltrasi penafsiran).

    Secara sederhana, ad-dakhîl dapat dipahami sebagai sebuah data yang tidak ada sangkut pautnya dengan tafsir Al-Qur’an, hanya saja dimasukkan—secara sengaja atau tidak—ke dalam kitab tafsir sehingga bagi pembaca (terutama awam) data tersebut dianggap sebagai bagian dari tafsir Al-Qur’an, padahal sejatinya tidak.

    Lalu bagaimana cara mengetahui adanya ad-dakhîl dalam tafsir yang kita baca? Apa saja yang bisa dikategorikan ad-dakhîl dalam tafsir?

    Buku ini hadir untuk menjawabnya dengan merujuk pada kitab ad-Dakhîl fi Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm karya ilmuwan Al-Qur’an Abd al-Wahhâb Fâyed (1936–1999).

  • Pemikiran dan Pandangan Ibrahim Hosen Tentang Kemasyarakatan

    Kumpulan tulisan ini sangat bermanfaat walaupun ditulis puluhan tahun yang lalu guna menjawab isu-isu yang terjadi di tengah masyarakat pada waktu itu dan masih relevan dengan kondisi saat ini. Berbagai topik yang dikemukakan menjadi pencerahan bagi yang membacanya.

    -Dr. Hj. Nadjmatul Faizah, S.H., M.Hum.

    Meskipun usia tulisan ini sudah lebih dari seperempat abad tepatnya berumur 26 tahun (1995-2021), namun substansinya insya Allah masih sangat relevan dan tepat guna untuk meminimalkan atau mengurangi “ketegangan semi” yang tengah melanda polarisasi kesetia-kawanan anak bangsa anak bangsa Indonesia gegara oknum-oknum kelompok yang kurang menyadari bahaya menengah apalagi jangka panjang kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara Indonesia. Termasuk internal umat beragama dalam hal ini sesama umat Islam yang kerap terusik atau diusik dengan hal-hal yang seharusnya bisa dicarikan solusi positifnya dengan mengedepankan asas musyawarah bi al-ma’ruf wa nahy ‘an al-munkar.

    -Prof. Dr. KH. Muhammad Amin Suma, S.H., M.H., M.M.

  • Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML di Mata Alumni PTIQ

    Buku ini terdiri dari kata pengantar, sambutan, Bab I, II, III, IV, V dan VI. Bab I Mengenal Dari Dekat Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML. Di bab ini disajikan biografi Almaghfurlah, sejak lahir dan nasab nya, pendidikannya, kiprah dan perjuangannya, karya ilmiah nya, akhlak dan sifat-sifatnya yang terpuji dan peranannya dalam mendirikan dan memimpin PTIQ. Bab II berjudul PTIQ Tempat Penggembleng an Kader Ulama. Dalam bab ini diuraikan latar belakang sejarah berdirinya PTIQ, tujuan PTIQ didirikan dan Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML dan PTIQ. Bab III berjudul PTIQ Dewasa Ini. Bab IV Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML dalam Kenangan Alumni. Bab ini merupakan inti yang berisi 34 tulisan alumni tentang Kiai yang Profesor sang Maha Guru yang mulia yang di kagumi itu. Bab V PTIQ dalam Gambar yang berisi foto-foto terkait dengan perkembangan dan aktifitas PTIQ yang sempat dihimpun oleh Team. Bab VI merupakan Epilog tentang hamalatul Qur’an.

  • Sejarah Terminologi-Terminologi dalam Ilmu Hadis

    Berbicara tentang term-term dalam Ilmu Hadis, maka akan berbicara pula tentang sejarah yang mengiringinya. Artinya, term-term itu tidak muncul tanpa sebab, tetapi muncul seiring dengan kondisi dimana hadis itu berkembang dan ditemukan kasus-kasunya. Para pakar hadis dengan jeli menangkap kasus-kasus tersebut, lalu memetakannya, setelah itu membuat term-term untuk mengikat kasus-kasus tersebut sekaligus menerjemahkan maksud-maksudnya. Buku ini menawarkan lintasan sejarah dan perkembangan beberapa term di dalamnya mulai generasi mutaqaddimin hingga generasi muta’akhkhirin dan dan menawarkan pula perbedaan para pakarnya dalam menerjemahkan term-term tersebut. Semoga bermanfaat dan menjadi jariah bagi penulisnya. Amin.

    -Prof. Dr. Said Agil Husin Al-Munawar, M.A.

  • Seputar Nagham

    Di samping berhasil menjelaskan segala hal yang ingin Anda ketahui seputar Nagham—dari jejak lahir, perkembangan, rahasia makna di balik macam-macam lagu Al-Qu’ran hingga bagaimana mempraktikkan lagu-lagu tersebut—buku ini secara spesifik juga memuat hal-hal yang mendukung untuk kesuksesan seseorang menjadi seorang qari’ dan qari’ah yang andal, seperti korelasi lagu Al-Qur’an dan norma penilaian dalam MTQ, masalah suara dan pernapasan, adab, serta hakikat dalam melagukan Al-Qur’an.

  • Syarah al-Waraqat Fi Ushul al-Fiqh

    Al-Waraqât merupakan kitab dasar ilmu Ushul Fiqih. Kitab yang dikarang ulama kenamaan mazhab Syafiiyah, Imam Haramain al-Juwaini (w. 478 H), ini secara ringkas menjelaskan konsep-konsep dan kaidah-kaidah asasi dalam ilmu Ushul Fiqih sehingga sangat mudah dipelajari dan dihafal oleh pemula.

    Kitab penting ini lalu diulas Jalaluddin al-Mahalli (w. 864 H). Ulasannya istimewa karena cukup ringkas sehingga tidak menghilangkan maksud penulis al-Waraqat yang ingin mudah dipahami pembacanya. Untuk lebih memudahkan lagi, kini kami hadirkan edisi bahasa Indonesianya dengan tetap disandingi teks Arabnya. Dilengkapi pula dengan skema, bagan, atau tabel sehingga konsep dasar ilmu Ushul Fiqih dari kitab al-Waraqat ini makin mudah menancap di benak pembaca.

    “Setiap orang—terutama pelajar hukum Islam—harus mempelajari jalan yang ditempuh mujtahid dalam memproduksi hukum. Selain agar dapat memahami hukum secara mendalam, juga dapat melatih kemampuan berijtihad. Di masa mendatang, mereka diharapkan dapat memecahkan berbagai persoalan ke-agamaan di tengah masyarakat.”

    —Muhammad Mustafa az-Zuhail